Saham-saham Inggris berakhir turun lagi pada perdagangan Senin (27/7/2020), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London kehilangan 0,31 persen atau 18,94 poin, menjadi menetap di 6.104,88 poin. Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 1,41 persen atau 87,62 poin menjadi 6.123,82 poin pada Jumat (24/7/2020), setelah naik tipis 0,07 persen atau 4,34 poin menjadi 6.211,44 poin pada Kamis (23/7/2020), rebound dari penurunan 1,00 persen atau 62,63 poin menjadi 6.207,10 poin pada Rabu (22/7/2020).
Pearson, sebuah perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional Inggris, merupakan pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 5,95 persen.
Diikuti oleh perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Anglo-Spanyol International Consolidated Airlines Group, yang anjlok 5,87 persen. Selanjutnya, Melrose Industries, sebuah perusahaan berbasis di London yang berspesialisasi dalam membeli dan meningkatkan bisnis, berkinerja buruk, jatuh 5,59 persen.
Sementara itu, Fresnillo, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko, melambung 7,13 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Polymetal International yang melonjak 7,06 persen, serta perusahaan Chile yang beroperasi di berbagai sektor ekonomi Antofagasta meningkat 3,64 persen.