Advokat Senior yang juga Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia Kota Bogor (PSI Kota Bogor), Sugeng Teguh Santoso mengutuk keras pelemparan Bom Molotov ke kantor partai PDIP Megamendung, Bogor.
Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia Kota Bogor (PSI Kota Bogor) ini menegaskan, partai politik jangan diremehkan oleh siapapun. Karena itu, setiap tindakan kekerasan seperti pelemparan bom molotov ke kantor Pengurus Anak Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PAC PDIP) Megamendung, Bogor itu harus diusut.
“Kami dari PSI Kota Bogor mengutuk tindakan kekerasan yang ditujukan pada PAC PDIP Megamendung. Tindak kekerasan tersebut harus diungkap. Dan pelakunya harus ditindak secara hukum. Kekerasan pada partai politik tidak boleh dianggap remeh. Karena serangan kekerasan ini adalah serangan pada sistim demokrasi yang dibangun secara konstitusional,” tutur Sugeng Teguh Santoso, Kamis (06/08/2020).
Sugeng Teguh Santoso menegaskan, jika kekerasan pada demokrasi ini dianggap biasa dan tidak ditindak segera, maka sistim demokrasi Indonesia dikhawatirkan akan semakin rusak ke depannya.
“Pembiaran pada tindak kekerasan ini akan menjadi ancaman atas kehidupan demokrasi. Karena itu PSI Kota Bogor mendesak Kapolres Bogor dan atau Kapolda Jawa Barat untuk mengungkap pelaku pelemparan molotov itu dan motif di belakang peristiwa tersebut,” tegas Sugeng Teguh Santoso.
Pada Selasa dini hari (28/07/2020), Kantor Pengurus Anak Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PAC PDIP) Megamendung, Bogor, dilempari bom Molotov.
Menurut keterangan saksi, Rosenvilt Panjaitan, saat kejadian, dirinya tengah tertidur di kantor tersebut.
Sekira pukul 05.00 WIB dirinya terbangun dan mendapati ada tiga bom molotov yang tersebar di area kantor yang berlokasi di Kampung Sukabirus, RT 02 RW 06 Desa Gadog, Megamendung.
“Ada tiga yang dilempari, dua terbakar yang satu masih utuh botolnya,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (28/7/2020).
Dia mengatakan, tidak ada CCTV di kantor tersebut, sehingga pihaknya tidak mengetahui pasti siapa pelaku dibalik teror tersebut.
Wakil Ketua DPC PDI Bidang Polhumkam itu mengatakan, sebelumnya tidak ada masalah baik teror maupun ancaman ke kantor PAC.
Dirinya pun meminta kepada pengurus PAC Megamendung untuk tetap kondusif sambil menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
“Baru pertama kali kejadian seperti ini, belum tau motifnya, kami menunggu hasil penyelidikan yang berwenang,” tandasnya. Polisi Sektor Megamendung masih melakukan penyelidikan.(RGR)