Jaksa berhasil menangkap eks Dirut TransJ Donny Saragih, terpidana kasus penipuan pada Jumat kemarin. Sebelum diamankan, Donny sempat terlacak berada di Rumah Sakit Podok Indah (RSPI),Jakarta Selatan. Berikut kronologisnya.
Jumat 4 September 2020
Pukul 17.00 WIB
Sementara itu Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Jakarta Pusat Nurwinardi menjelaskan kronologis penangkapan. Ia menuturkan, sekitar pukul 17.00 WIB, tim gabungan mendapatkan informasi keberadaan Donny Saragih. Dikabarkan, ia berencana melakukan pengobatan di RSPI Jakarta Selatan. Namun setelah di lakukan pemantauan, tim gabungan tidak menemukan keberadaan Donny.”kata Nurwinardi dalam keterangan yang diterima, Sabtu (5/9/2020).
Pukul 21.00 WIB
Tim gabungan kemudian bergerak menuju Apartemen Mediterania, Jakarta Utara. Tempat tersebut diketahui adalah kediaman Donny.
“Sekira 21.00 WIB tim gabungan bergerak menuju Apartemen Mediterania Jakarta Utara yang diduga menjadi tempat tinggal terpidana, sesampainya di Apartemen Kemudian tim langsung melakukan penangkapan terhadap terpidana yang berada dalam kamar terpidana,” tutur Nurwinardi.

Pukul 23.00 WIB
Pada pukul 23.00 WIB Donny dibawa tim gabungan untuk dieksekusi. Donny kemudian dieksekusi di Lapas Klas I Salemba, Jakarta Pusat.
“Lalu sekira pukul 23.00 terpidana berhasil dibawa oleh tim gabungan ke Lapas Klas I Salemba Jakarta Pusat untuk pelaksanaan eksekusi,” tutur Nurwinardi.

Kasus Donny tercatat dalam perkara 490/Pid.B/2018/PN Jkt.Pst dengan klasifikasi perkara pemerasan dan pengancaman. Donny bersama Porman Tambunan alias Andi Tambunan alias Andi kemudian dituntut ‘turut serta melakukan penipuan berlanjut’ sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP sebagaimana dakwaan alternatif ketiga. Putusan hukum untuk Donny sudah berkekuatan hukum tetap atau inkrah sejak Februari 2019.
Donny sempat menjabat sebagai Dirut TransJakarta. Namun selama 4 hari menjabat dia kembali dicopot. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengakui kurang teliti saat seleksi Dirut TransJakarta.
“Kurang teliti aja. Bagian seleksi kurang teliti. Sudah dievaluasi dan sudah diganti,” ucap Sekretaris Daerah Saefullah kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).