Satuan Tugas Partisipasi Kristen Indonesia (Satgas Parkindo) bersama Tim Koordinator Relawan Satgas Penaggulangan Covid-19, kembali menggelar Edukasi dan Sosialisasi Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 ke gereja-gereja.
Kali ini, Edukasi dan Sosialisasi Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19, dilakukan di Gereja HKBP Cibinong, di Jalan HR Lukman, No 45 Cibinong, Jawa Barat, Kamis (15/10/2020).
Kehadiran Satgas Parkindo dan Tim Koordinator Relawan Satgas Penaggulangan Covid-19, diterima dengan baik oleh Pendeta Boru Panjaitan.
Koordinator Satgas Parkindo, Besli Pangaribuan menyampaikan, Satgas Parkindo akan terus mengetuk pintu gereja-gereja, melakukan sosialisasi dan mengajak warga gereja untuk bergandengan tangan memutus mata rantai penyebaran covid-19 di lingkungan Gereja.
Besli Pangaribuan mengataka, hingga kini masyarakat belum mendapat vaksin penangkal seperti virus lainnya.
“Kami juga mengajak gereja untuk bersama mencari jalan keluar kepada warga gereja yang terdampak akibat covid-19 ini. Baik kepada mereka yang terkena covid maupun dampak lainnya, seperti kehilangan pekerjaan,” tutur Besli Pengaribuan.
Di samping itu, Besli Pangaribuan juga berharap, Gereja harus hadir di tengah-tengah warga yang sedang mengalami kesusahan karena terdampak langsung maupun tidak langsung oleh Covid-19.
“Kiranya kita juga secara bersama-sama menjaga semangat kegotongroyongan serta kekeluargaan di setiap weyk atau sektor seperti jemaat mula-mula. Oleh karena itu, peranan sintua atau penatua sangat diharapkan untuk mewujudkannya,” ujarnya.

Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 di Gereja HKBP Cibinong ini dihadiri sekitar 20 sintua bersama seorang pendeta dan 8 orang dari unsur Satgas Parkindo bersama Tim Koordinator Relawan yang hadir.
Kegiatan dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan, yakni menjaga jarak antar peserta.
Bidang Kesehatan Tim Koordinator Relawan Melva Elfrida Sihombing dan Bidang Protokol Kenneth menyampaikan edukasi dan sosialisasi lewat pemaparan materinya.
Kedua pemateri tampak konsisten dalam menjalankan protokol kesehatan. Hal ini terlihat dari penggunaan masker dan face shield yang digunakan sepanjang diskusi berlangsung. Tanpa canggung, pemateri ini menegur para peserta yang kelihatan tidak menggunakan masker di ruangan.
Melva Elfrida, dalam paparannya menyebutkan, saat warga harus tetap menjalankan 3M yaitu Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Memakai Masker, dalam melaksanakan ibadah di gereja.
“Kebiasaan ini harus terus kita mulai dan biasakan. Wlaupun sulit untuk mengubah sebuah kebiasaan, akan tetapi untuk memotong rantai penyebaran kita harus bisa melawan keengganan ini,” ujar Melva Elfrida.
Sementara itu, Kenneth melihat bahwa HKBP Cibinong sekilas sudah memenuhi kriteria protokol kesehatan untuk menjalankan kegiatan ibadah.
Hal ini bisa dilihat dari jaga jarak yang diterapkan para pengurus gereja. Gereja juga tidak menggunakan karpet, serta dengan tersedianya fasilitas cuci tangan dan handsanitizer yang tersedia di setiap pintu.
Kenneth, juga menyebutkan, selama proses ibadah tatap muka berjalan, hendaknya menaati jumlah yang diatur sesuai dengan protocol kesehatan, yaitu 50% dari jumlah kapasitas yang ada.
Kemudian, hendaknya seusai ibadah, warga gereja keluar dengan tertib dan tetap menjaga jarak. Seperti saat ibadah yang tetap menjaga jarak.
“Selain itu, pengumpulan kolekte jauh lebih baik jika dilakukan secara transfer ke rekening gereja, untuk menghindari kontak langsung dengan uang kertas maupun logam. Karena bisa saja salah satu media perpindahan virus,” jelas Kenneth.
Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 di Gereja HKBP Cibinong berlangsung seusai para pengurus gereja melakukan sermon. Kegiatan dilaksanakan pukul 20.30 hingga pukul 22.15 WIB.
Di akhir kegiatan, Satgas Parkindo dan Tim Koordinator Relawan Satgas Penanggulangan Covid-19 memberikan cendera mata kepada Gereja HKBP Cibinong sebagai kenang-kenangan. Dan sebagai pengingat bahwa rantai penyebaran covid-19 ini harus terus dilawan dari gereja.(RGR)