Menolak Lupa, Komite Mahasiswa dan Pemuda Nasionalis Indonesia (KOMANDO) Akan Gelar Aksi Di Kemenhan Besok

Uncategorized176 Dilihat

Pada tanggal 20 Mei 1908 silam, organisasi Boedi Oetomo (Budi Utomo) lahir. Budi Utomo disebut-sebut sebagai organisasi modern yang pertama di Indonesia, di mana kelahirannya kemudian dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei setiap tahunnya diperingati oleh bangsa Indonesia. 

Menolak Lupa, Sudah 23 tahun lamanya kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia tidak terselesaikan. Diantaranya Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998, dalam tragedi ini memakan 4 korban jiwa yang semuanya merupakan mahasiswa dari universitas Trisakti. Dan kasus penculikan aktifis  oleh Tim Mawar.

Tim Mawar yang diduga melakukan operasi penculikan pada puluhan aktifis pada saat menjelang Pemilu 1997 dan Sidang Umum MPR 1998. Diduga juga keterlibatan Prabowo Subianto dalam aksi penculikan aktifis yang dilakukan oleh tim mawar dirilis Arsip Keamanan Nasional (NSA) salah satunya tertanggal 7 April 1998 yang mengungkap catatan staff kedutaan besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktifis yang menghilang “Penghilangan itu diperintahkan Prabowo (pada saat itu menjabat sebagai Danjen Kopasus) yang mengikuti perintah dari Presiden Soeharto”. Dalam operasinya 23 tahun yang lalu, setidaknya ada 23 orang yang diduga menjadi korban dalam operasi ini. Sebanyak 13 di antaranya sampai hari ini tak diketahui nasib dan keberadaannya. 

Dalam memperingati 113 tahun Hari Kebangkitan Nasional, Kami yang tergabung dalam Komite Mahasiswa dan Pemuda Nasionalis Indonesia (KOMANDO)

 menutut penuntasan seluruh kasus Pelanggaran HAM berat di Indonesia. Dan mengungkap dalang dibaliknya agar keadilan bisa ditegakan tanpa memandang bulu.

Dengan Tuntutan:

1. Menuntut dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengusut tuntas dalang kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia khususnya Tragedi 1998

2. Meminta pertanggungjawaban Prabowo Subianto yang diduga sebagai dalang pelanggaran HAM dalam tragedi 1998

3. Menuntut Presiden Joko Widodo mencopot Prabowo Subianto dari Kementrian Pertahanan, apabila tidak bisa mempertanggungjawabkan atas tragedi 1998.

Demikian tuntutan kami untuk besok !!!

Hidup Mahasiswa.