Ada Serah Terima Kepengurusan DPP PIKI Versi Badikenita Putri di Hotel Gran Melia, Presidium DPP PIKI Jalan Terus

Berita, Ekonomi165 Dilihat

Dewan Pengurus Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI) menggelar acara serah terima dari Kepengurusan Ketua Umum DPP PIKI Demisioner Baktinendra Prawiro dan Audi Wuisang kepada Ketua Umum DPP PIKI Badikenita Putri Sitepu dan Audi Wuisang, di Gran Melia Hotel, Jakarta, Sabtu sore (05/06/2021). 

Acara serah terima itu, tidak akan berhubungan dengan Presidium Dewan Pengurus Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (Presidium DPP PIKI) yang telah dideklarasikan di markas Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), di Jalan Salemba Raya 10, Jakarta Pusat, pada Kamis (03/06/2021). 

Salah seorang Deklarator Presidium DPP PIKI, Sandi Eben Ezer Situngkir menyampaikan, serah terima DPP PIKI yang digelar di Gran Melia Hotel itu tidak akan mengganggu langkah Presidium DPP PIKI untuk melakukan kerja-kerja organisasi. 

“Silakan saja. Ya mereka serah terima itu hak mereka. Presidium DPP PIKI juga ya tetap bekerja saja. Tetap lanjut,” ujar Sandi Eben Ezer Situngkir, Sabtu (05/06/2021). 

Sebelumnya, Presidium DPP PIKI dideklarasikan. Dengan mengambil tema DPP PIKI Kembali ke Salemba Raya 10, deklarasi itu dilakukan secara offline di Sekretariat PP GMKI, di Jalan Salemba Raya 10, Jakarta Pusat, pada Kamis (03/06/2021). 

Deklarasi dilakukan oleh perwakilan para aktivis Kristen asal Salemba Raya 10 yang juga aktivis PIKI. Mereka menamakan dirinya, Presidium PIKI Kembali ke Salemba 10

Salemba Raya 10, Jakarta Pusat, memang dikenal sebagai basis berdiri dan bergeraknya lembaga keumatan Kristen. Di antaranya, Gerakan Siswa Kristen Indonesia (GSKI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI), Persatuan Petani Kristen Indonesia (Pertakin), Kesatuan Pekerja Kristen Indonesia (Kespekri), Lembaga Kebudayaan Kristen Indonesia (Lekrindo), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) yang kini menjadi Partisipasi Kristen Indonesia (Parkindo), Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI), yang semua bernaung dan bersinergi dengan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). 

Didapuk untuk membacakan deklarasi adalah Wahyuningtyas Woro dan Sandi Ebenezer Situngkir. Selain itu, hadir juga deklarator lainnya, Penrad Siagian, Evi Douren yang disaksikan secara zoom para kader aktivis Kristen Salemba 10. 

Berikut isi Deklarasi PIKI Kembali Ke Salemba 10, tersebut: 

Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia atau PIKI dari sejarahnya merupakan organisasi cendekiawan Kristen yang pertama kali dibentuk dan dilahirkan di Sekretariat Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jalan Diponegoro, Jakarta, pada tanggal 19 Desember 1963 oleh oleh JCT Simorangkir, Drs RA Sual dan Ir CH Debataradja dari UKI dan Dr Peter Sumbung, Dr Killian Sihotang, Pontas Nasution, Dr Hamonangan Hutabarat, Victor Matondang, MB Sianipar, T Pasaribu, Prof Dr Manasse Mallo, dan Lucy Khouw dari GMKI. 

Bahkan sejarah mencatat bahwa PIKI merupakan salah satu dari sembilan lembaga Kristen di Tanah Air yang dikenal dengan Wali Songo Kristen Indonesia. 

Semenjak lahir PIKI telah menjadi rumah bagi para intelegensia Kristen untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara serta Gerakan Oikumene di Tanah Air. Para pemimpin PIKI dalam jaringan benang biru telah memberi warna dalam perjalanan Bangsa Indonesia, bersama para cendekiawan Kristen. 

Namun jejak sejarah dan spirit dilahirkannya PIKI tidak tergambar lagi saat ini. Hasil Kongres PIKI yang berlangsung di Hotel Gran Melia, Jakarta, pada tanggal 10-11 April 2021 meninggalkan sejumlah kegelisahan dan kekhawatiran PIKI tidak lagi berada di jalurnya yang mengemban spirit benang biru sebagaimana sejarah kelahirannya. 

Hal ini tergambar dari komposisi Pengurus PIKI Periode 2021-2024 yang beredar, yang tidak merepresentasikan warna gerakan Salemba 10. 

Oleh karena itulah, hari ini kami mendeklarasikan Gerakan Mengembalikan PIKI ke Salemba 10 untuk mengembalikan ke spirit sejarah dibentuknya PIKI dalam benang biru pergerakan, dan selanjutnya membentuk PRESIDIUM yang mengkonsolidasikan kembali seluruh DPD dan DPC seluruh Indonesia dengan tetap dalam jaringan benang biru pergerakan.*** 

Sandi Eben Ezer Situngkir yang juga Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia Provinsi DKI Jakarta (DPD PIKI DKI Jakarta) itu menegaskan, Aktivis Pergerakan dari Wali Songo Lembaga Keumatan Kristen yang berbasis di Salemba Raya 10 Jakarta Pusat menilai, terpilihnya Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) alias Senator dari Sumatera Utara (Sumut), Badikenita Putri Sitepu sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI) Periode 2021-2016 pada Kongres PIKI yang lalu, cenderung hanya sebagai alat politik Sang Senator untuk dirinya sendiri. 

Oleh karena itu, sejumlah fungsionaris DPP PIKI demisioner dan juga para Pengurus DPD PIKI dari sejumlah wilayah, dengan bersama-sama para Aktivis Pergerakan Wali Songo Lembaga Keumatan Kristen dari Salemba Raya 10 menilai, perlu ada Presidium DPP PIKI, untuk segera mempersiapkan pembenahan organisasi Inteligensia Kristen itu. 

Sandi Eben Ezer Situngkir menyebut, Badikenita Putri Sitepu sebagai Ketua Umum DPP PIKI terpilih di Kongres PIKI yang lalu, telah meninggalkan Spirit Oikumenisme dan Nasionalisme, yang menjadi jiwa dan roh PIKI bersama-sama Pergerakan Wali Songo Lembaga Keumatan Kristen dari Salemba Raya 10. 

“Alasan para pengurus dan aktivis PIKI untuk membentuk Presidium PIKI adalah dikarenakan Putri Badikenita Sitepu dengan DPP PIKI yang dibentuknya telah meninggalkan Spirit Oikumenisme dan Nasionalisme sebagai latar belakang pembentukan PIKI oleh para Senior dan para Pendahulu PIKI,” tegas Sandi Eben Ezer Situngkir. 

Pria yang berprofesi sebagai Advokat di Ibukota ini juga  menegaskan, jika sebuah organisasi sudah meninggalkan spirit dan pergerakannya, maka organisasi tersebut hanya akan tinggal kenangan saja nantinya. 

Oleh karena itu, sebelum semakin jauh, dibentuklah Presidium DPP PIKI, yang tugasnya adalah untuk segera melakukan pembenahan-pembenahan mendasar dan kembali ke roh pergerakan PIKI. 

“Tanpa spirit Oikumenisme dan Nasionalisme, DPP PIKI versi Badikenita Putri Sitepu akan menjerumuskan para Intelektual Kristen, menjadi cuma kerumunan bagi kepentingan kelompok. Bukan kepentingan Kebangsaan Indonesia,” jelasnya. 

Oleh karena itu, para aktivis PIKI bersama-sama dengan Aktivis Pergerakan Wali Songo Lembaga Keumatan Kristen dari Salemba Raya 10 menilai, PIKI harus segera diselamatkan. 

“Jadi, ini bukan memecah PIKI. Justru untuk menyelamatkan PIKI dan juga menyelamatkan Putri Badikenita Sitepu dan kawan-kawannya. Istilahnya, bagai kapal yang hendak berlayar, sebelum kapalnya berlayar, dikarenakan ketahuan nahkodanya sudah kehilangan spirit, maka sebaiknya nahkodanya segera diganti terlebih dahulu. Supaya bisa berlayar dengan tenang,” tutur Sandi Eben Ezer Situngkir. 

Para deklarator Presidium DPP PIKI, lanjut Sandi Eben Ezer Situngkir, telah sepakat agar PIKI tetap berjalan di jalur spirit lembaga keumatan yang selama ini dijalani. 

“PIKI harus on the track pada spirit lembaga keumatan yang lahir di Salemba,” tandas Sandi Eben Ezer Situngkir. 

Tercatat ada 18 unsur Deklarator Presidium DPP PIKI, yang terdiri dari aktivis PIKI dan Pengurus Daerah. 

Mereka yang menjadi Predisium DPP PIKI itu adalah:  

  1. Mamberob Yosepus Rumakiek, Anggota DPD RI atau Senator dari Papua Barat, yang juga Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI)  
  1. Prof Marthen Napang, DPP PIKI  
  1. Febri Calvin Tetelepta, yang kini menjadi Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP)  
  1. Sandi Eben Ezer Situngkir, Sekretaris DPD PIKI DKI Jakarta  
  1. Heince Mangesang, DPP PIKI  
  1. Benyamin Pinem, DPD PIKI Sumatera Utara  
  1. Pdt Budi Hia, DPD PIKI Nias  
  1. Pdt Penrad Siagian, DPP PIKI  
  1. Arijon Manurung, DPD PIKI Jawa Barat  
  1. Woro Wahyuningtyas, DPP PIKI  
  1. Sonya Helen Sinombor, DPP PIKI  
  1.  Evi Douren, DPP PIKI  
  1.  DPD PIKI DKI Jakarta  
  1.  Seluruh DPC PIKI DKI Jakarta  
  1.  DPD PIKI Sulawesi Selatan (Sulsel)  
  1.  DPD PIKI Jawa Tengah (Jateng)  
  1.  DPD PIKI Lampung  
  1.  DPC PIKI Serang Banten  
Ada Serah Terima Kepengurusan DPP PIKI Versi Badikenita Putri di Hotel Gran Melia, Presidium DPP PIKI Jalan Terus. – Foto: Pembacaan Deklarasi Presidium DPP PIKI Oleh Sandi Eben Ezer Situngkir dan Woro Wahyuningtyas. Perwakilan para aktivis Kristen asal Salemba Raya 10 mendeklarasikan Presidium DPP PIKI Kembali ke Salemba 10, di Sekretariat PP GMKI, Salemba Raya 10, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2021).(Ist)

Sebelumnya, pada Rabu malam (02/06/2021), ratusan aktivis PIKI dan Lembaga Keumatan yang dikenal sebagai Wali Songo, berkumpul dan melakukan persiapan deklarasi DPP PIKI, di markas Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), di Jalan Salemba Raya 10, Jakarta Pusat. 

Persiapan Deklarasi ini sendiri, adalah untuk memastikan kepengurusan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI) yang belum lama ini sudah selesai menggelar Kongres, dikembalikan kepada para aktivis yang berlatar belakang Wali Sogo

Wali Sogo adalah sebutan bagi lembaga-lembaga atau organisasi Kekristenan yang berbasis di Salemba Raya. 

Kesembilan Lembaga Keumatan Kristen yang rata-rata berbasis di Salemba Raya 10 itu adalah Gerakan Siswa Kristen Indonesia (GSKI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI), Persatuan Petani Kristen Indonesia (Pertakin), Kesatuan Pekerja Kristen Indonesia (Kespekri), Lembaga Kebudayaan Kristen Indonesia (Lekrindo), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) yang kini menjadi Partisipasi Kristen Indonesia (Parkindo), Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI), yang semua bernaung dan bersinergi dengan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), yang berlamat di Jalan Salemba Raya 10, Jakarta Pusat. 

“Kita mau kembalikan pergerakan PIKI ke Salemba Raya 10. Roh dan perjuangan PIKI, sama dengan Wali Songo yang selama ini kita kenal dari Salemba Raya 10,” ujar Sandi Eben Ezer Situngkir. 

Hal senada disampaikan pengurus PIKI lainnya, yakni Woro Wahyuningtyas. Woro Wahyuningtyas yang adalah mantan Sekretaris Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Purwokerto (GMKI Purwokerto) ini mengatakan, sejak Kongres PIKI yang lalu, dengan terpilihnya Badikenita Putri Sitepu sebagai Ketua Umum DPP PIKI, penyusunan struktur kepengurusan DPP PIKI yang baru sangat asing dan terasing dari Rumah Bersama Pergerakan Oikumenis Nasionalis dari Salemba Raya 10. 

Diketahui, Ketua Umum DPP PIKI terpilih yakni Putri Badikenita Sitepu, yang kini merupakan salah seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) alias Senator dari Sumatera Utara, bukanlah aktivis yang berasal dan tidak berakar dari Wali Songo yang berbasis di Salemba Raya 10, Jakarta Pusat. 

“Kita bersepakat, akan mengembalikan PIKI ke rumah bersama sebagai bagian dari Wali Songo, dengan basis kekristenan yang terutama berasal dari lingkungan Salemba Raya 10. Deklarasi Presidium PIKI untuk membuat DPP PIKI ini berjiwa pergerakan, yang dipenuhi roh dan spirit pergerakan Wali Songo,” tandas Woro Wahyuningtyas.(RGR)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan