Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) Tri Wulan Ketiga, akan cair pada bulan September 2022 ini. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diharap bersabar, sebab pihak Kepala Desa akan segera menginformasikan pencairan.
Ranto Nababan, Kepala Desa Kalang, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, menyampaikan, warga sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diharap bersabar.
“Untuk penyaluran tahap tiga pada bulan September ini, kita masih menunggu informasi dan mekanisme pengaturan dari Camat dan Dispemdes,” ujar Kepala Desa Kalang, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Ranto Nababan, Kamis (08/09/2022).
Kepala Desa berusia 33 tahun ini, mengatakan, selama satu tahun dirinya menjadi Kepala Desa, banyak pelajaran yang dipetiknya dari komunikasi dan kebutuhan masyarakat Desa dengan berbagai karakternya, khususnya mengenai penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).
Ranto Naban menyebut, pada tahun 2022 ini, di Desanya ada sebanyak 120 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Setiap keluarga menerima Rp 300 ribu per bulan dari BLT DD, dan dicairkan setiap tiga bulan sekali.
“Tadinya 118 KPM, sekarang bertambah 2 keluarga, menjadi 120 KPM. Yang 2 Keluarga itu kita tambah, karena memang keluarga berstatus janda dan kurang mampu,” tutur Ranto Nababan.
Dia mengatakan, 2 keluarga yang ditambahkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu datang langsung ke kantor Desa mengajukan permohonan. Dan dicek kondisinya, memang layak untuk dimasukkan sebagai KPM.
“Keputusan menambah 2 KPM itu adalah sebagai upaya untuk menolong warga yang kurang mampu,” ujarnya.
Ranto Nababan mengungkapkan, untuk tahun 2021 yang lalu, ada sebanyak 180 KPM di Desanya. Namun, dikarenakan proses pencairan lama, yakni di tahun 2022, maka berkurang jumlah KPM-nya menjadi 120 KPM.
Ranto Nababan merinci, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) adalah sebesar 40 persen dari Anggaran Dana Desa, 20 persen alokasi untuk Ketapang, 8 persen untuk penanggulangan pandemi Covid-19, dan sisanya untuk Pembangunan Desa.
Ranto menjelaskan, setiap tahunnya data penerima BLT dilakukan verifikasi ulang. Karena itu, lanjutnya, penyaluran Dana Desa harus benar-benar transparan, dikarenakan mesti adanya pengurangan KPM.
“Ada juga warga yang protes dan tidak terima. Ya kita harus transparan dan menjelaskan dengan baik. Namun, banyak juga warga yang mengerti dan menerima penjelasan dengan baik,” tuturnya.

Ranto Nababan baru satu tahun terpilih dan menjadi Kepala Desa Kalang, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi. Menurutnya, dalam satu tahun Pemerintahannya di Desanya, banyak suka duka yang sudah dialaminya.
Termasuk dalam hal pelayanan kepada masyarakat Desa, sering kali tidak seluruhnya warga bersikap baik, sebab ada saja yang protes dan merasa tidak puas.
Namun, Ranto Nababan mengaku, pihaknya selalu berupaya melakukan evaluasi terhadap kinerja, agar bisa terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Misal, kata dia, Kepala Desa Kalang pernah menggelar kerja Gotong Royong. Kepala Desa mengajak dan menghimbau untuk datang dan bersama-sama melaksanakan Gotong Royong. Akan tetapi, tidak sedikit warga yang acuh tak acuh, bahkan tidak mau bersama-sama melakukan kerja-kerja Gotong Royong itu.
“Ya kita harus bersabar, dan juga tetap setia melayani masyarakat,” katanya.
Karena itu, Ranto Nababan juga menggalakkan musyawarah dalam melakukan evaluasi kerja. Kepala Desa meminta pendapat, saran, maupun kritikan terhadap kinerja Kepala Desa.
“Kami bertanya kepada warga masyarakat dalam musyawarah, apakah ada yang kurang atau bagaimana? Semua informasi dan masukan, saran dan kritik akan kami sikapi sebaik mungkin,” jelasnya.
Mengabdi sebagai seorang Kepala Desa, menurut Ranto Nababan, tidak seluruhnya akan dianggap bisa memuaskan semua warga masyarakat. Pasti ada saja yang kurang di mata sebagian warga.
Namun, hal itu tidak akan menyurutkan langkahnya untuk tetap melayani masyarakat sebaik mungkin. “Itulah tugas sebagai Kepala Desa. Tetap harus mengabdi, walaupun ada saja yang merasa tidak suka. Dan, biasanya satu dua ini yang viral,” tandas Ranto Nababan sembari mengulas senyum.***