Seorang Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gamal Marpaung, menyatakan sangat setuju dengan kritikan yang dilakukan Senior GMKI, Jhon Roy P Siregar, terhadap Deputi I KSP, Febry Calvin Tetelepta dan Sahat Martin Philip Sinurat yang saat ini menjadi Komisaris di dua BUMN dan BUMD, yakni Komisaris PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) dan anggota Komisaris Independen di PT Multi Terminal Indonesia (MTI), bersama timnya, yang diduga telah menjadi dalang kisruh GMKI, agar segera dicopot dari KSP dan Komisaris BUMN.
Hal itu disampaikan Gamal Marpaung, lewat surat elektronik, menanggapi dugaan keterlibatan Deputi I KSP, Febry Calvin Tetelepta dan Sahat Martin Philip Sinurat yang saat ini menjadi Komisaris di dua BUMN dan BUMD, yakni Komisaris PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) dan anggota Komisaris Independen di PT Multi Terminal Indonesia (MTI), bersama timnya, pada kisruh GMKI.
“Setuju! Senior² model begitu, apabila terindikasi, memang sebaiknya dipinggirkan saja! Tidak hanya menyebabkan kemunduran bagi GMKI, tetapi juga menyebabkan nada minor terhadap Pemerintah,” tulis Gamal Marpaung, yang diupload Jumat (10/02/2023).
“Pemerintah bisa saja dinilai melakukan upaya kooptasi terhadap kelompok independen yang berdaya kritis. Atau bisa juga kelompok² elit tertentu di pemerintahan yang menjadi aktor intelektual dibalik upaya kooptatif ini, mengingat agenda politik 2024,” lanjutnya.
“Selain itu terdapat juga sekelompok senior gila dan tak tahu malu dari Cabang tertentu yang turut berkolaborasi dibalik kisruh di PP GMKI 2022-2024. Bahkan ironisnya, di dalamnya terdapat senior mantan pejabat publik yang pernah terlibat kasus korupsi,” sebut Gamal Marpaung.
“Karena itu, sudah sewajarnya bila Presiden Jokowi dan Menteri BUMN mencopot punggawanya yang terlibat dalam kekisruhan GMKI, demi menjaga image positif jabatan dan figur Presiden dan Menteri dimata (puluh) ribuan anggota GMKI,” tandas Gamal Marpaung.
Hal itu disampaikan Gamal Marpaung, meresponi kritikan yang dilakukan Senior GMKI, Jhon Roy P Siregar, terhadap Deputi I KSP, Febry Calvin Tetelepta dan Sahat Martin Philip Sinurat yang saat ini menjadi Komisaris di dua BUMN dan BUMD, yakni Komisaris PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) dan anggota Komisaris Independen di PT Multi Terminal Indonesia (MTI), bersama timnya.
Berikut kritik dan pernyataan Senior GMKI Jhon Roy P Siregar, yang dimuat di beberapa media online.
Diduga Jadi Dalang Kisruh Dan Perpecahan di Organisasi Kristen, Senior GMKI Minta Presiden Jokowi Copot Febry Calvin Tetelepta dan Sahat Marthin Philip Sinurat Dari KSP Dan Komisaris BUMN
Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir, diminta untuk segera mencopot dua orang dari lingkaran Kantor Staf Presiden (KSP) dan dari Komisaris BUMN, yakni Febry Calvin Tetelepta dan Sahat Martin Philip Sinurat.
Desakan untuk segera mencopot Febry Calvin Tetelepta dari Deputi I KSP, dan Sahat Martin Philip Sinurat dari Anggota Komisaris Independen PT Multi Terminal Indonesia (MTI), dikarenakan kedua orang yang pernah sebagai anggota GMKI itu, diduga sebagai dalang kisruh dan perpecahan di organisasi Mahasiswa Kristen GMKI.
Senior GMKI, Jhon Roy P Siregar, menyampaikan, sepak terjang Febry Calvin Tetelepta yang merupakan Deputi I KSP, dan Sahat Martin Philip Sinurat yang merupakan anggota Komisaris Independen PT Multi Terminal Indonesia (MTI), telah menjadi percakapan serius di internal Sivitas GMKI Setanah air.
“Kedua orang itu didesak kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir, untuk segera mencopot Febry Calvin Tetelepta dari Deputi I KSP, dan Sahat Martin Philip Sinurat dari anggota Komisaris Independen PT Multi Terminal Indonesia, dan satu lagi BUMN, di mana dia disebut menempati dua posisi Komisaris,” tutur Jhon Roy P Siregar, ketika berbincang dengan wartawan, di Jakarta, Kamis (09/02/2023).
Menurut Jhon Roy P Siregar yang merupakan mantan fungsionaris Pengurus Pusat GMKI itu, alasan pencopotan kedua orang tersebut, dikarenakan keduanya disebut telah menjadi dalang terjadinya kisruh dan upaya perpecahan di GMKI.
Febry Calvin Tetelepta yang merupakan Deputi I KSP, dan Sahat Martin Philip Sinurat yang merupakan anggota Komisaris Independen PT Multi Terminal Indonesia (MTI), lanjutnya, diduga mengintervensi dan berupaya merusak tatanan GMKI, dengan cara menyuruh Artinus Hulu yang terpilih sebagai Sekretaris Umum PP GMKI di Kongres ke-38 di Tana Toraja, untuk melakukan tindakan ilegal dan melanggar hukum, yakni dengan mengkudeta kepengurusan yang sah dari Ketua Umum Jefri Gultom dan jajarannya.
“Bukan hanya Febry dan Sahat Martin Philip Sinurat yang disebut menjadi dalang perpecahan di GMKI, ada sejumlah orang dan senior yang menjadi komplotan Febri dan Sahat Martin Philip yang juga bersama-sama merongrong kepengurusan PP GMKI yang sah dari Jefri Gultom dan kawan-kawan,” tutur Jhon Roy P Siregar.
Siregar menduga, sebagaimana juga disampaikan Senior-Senior GMKI lainnya, Febry Calvin Tetelepta dan Sahat Martin Philip Sinurat dan komplotannya, hendak melegitimasi dirinya sebagai kekuatan politik untuk dijadikan bargaining sepihak kepada penguasa, agar mendapat jabatan dan proyek-proyek di lingkaran kekuasaannya Presiden Joko Widodo.
Jhon Roy P Siregar yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Provinsi DKI Jakarta (DPD GAMKI DKI Jakarta) demisioner itu mengatakan, sejauh ini, jika ditelisik sepak terjang Febry Calvin Tetelepta dan Sahat Martin Philip Sinurat dan komplotannya, sering kali menjadi biang rusuh dan perpecahan di organisasi atau komunitas yang mereka masuki.
“Di GMKI dan GAMKI saja, nama kedua orang itu yakni Febry Calvin Tetelepta dan Sahat Martin Philip Sinurat dan komplotannya sudah teramat buruk. Hal itu juga turut membuat nama Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi horor bagi sebagian besar komunitas dan anggota GMKI dan GAMKI,” beber Jhon Roy P Siregar.
Jika tak segera mencopot kedua orang itu dari lingkaran kekuasaannya Jokowi, menurut Siregar, kisruh bisa terus-terusan terjadi di mana pun kedua orang itu bernaung.
“Sudah semakin banyak suara di GMKI dan GAMKI yang menginginkan kedua orang itu segera dicopot. Pak Jokowi dan Pak Menteri BUMN Erick Thohir segeralah mencopot Febry Calvin Tetelepta dari Deputi I KSP, dan Sahat Martin Philip Sinurat dari Anggota Komisaris Independen PT Multi Terminal Indonesia (MTI), karena keduanya adalah biang masalah di GMKI dan GAMKI,” tuturnya.
“Selain itu, keduanya juga dikenal kemaruk, dan hanya mengutamakan kepentingan pribadinya di jabatan apa pun yang mereka emban. Keduanya tak ada manfaatnya untuk GMKI dan Masyarakat Kristen kok,” tandasnya.
Pada Senin (22/06/2020) silam, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko melantik lima deputi di Gedung Bina Graha, Jakarta.
Salah satu yang dilantik ialah Febry Calvin Tetelepta, sebagai Deputi I KSP. Dia akan membidangi infrastruktur, energi, dan investasi.
Sebelum menjabat Deputi I KSP, lulusan Universitas Kristen Indonesia Maluku ini merupakan Tenaga Ahli Utama KSP sejak 2015.
Febry Calvin juga pernah menjabat Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) pada 2015. Sebelum menjabat Wakil Ketua LSF, ia merupakan anggota LSF pada 2009/2012.
Pria kelahiran Ambon 14 Februari 1969 itu juga aktif berorganisasi di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Sedangkan, Sahat Martin Philip Sinurat yang sekarang sebagai Sekretaris Umum DPP GAMKI, pada Rabu (24/02/2021) silam, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi menetapkan Direksi dan Komisaris PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB).
Kemudian, pada (18/03/2022), bertempat di Bandung, MTI atau PT Multi Terminal Indonesia gelar pisah sambut pemberhentian dan pengangkatan anggota Komisaris PT MTI secara hybrid.
Setelah dua setengah tahun berkarya bersama PT MTI, Solikhin resmi digantikan oleh Sahat Martin Philip Sinurat sebagai anggota Komisaris independen berdasarkan ketetapan RUPS Sirkuler PT Pelindo Solusi Logistik selaku pemegang saham.
Jadi, Sahat Martin Philip Sinurat saat ini menjadi Komisaris di dua BUMN dan BUMD, yakni Komisaris PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) dan anggota Komisaris Independen di PT Multi Terminal Indonesia (MTI).
Hingga berita ini diturunkan, belum ada respon langsung dari Febry Calvin Tetelepta dan Sahat Martin Philip Sinurat.***