Rawan Kecurangan, Komunitas Pemilu Bersih Ajak Seluruh Rakyat Kawal Penyelenggaraan Pemilu 2024

Sejumlah pegiat kepemiluan yang tergabung dalam Komunitas Pemilu Bersih, menengarai proses dan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, rawan dengan berbagai praktik kecurangan.

Salah seorang juru bicara Komunitas Pemilu Bersih, Jeirry Sumampow, menyebut, Pemilu 2024 tersandera ancaman praktik kecurangan.

Potensi praktik kecurangan itu dapat dilihat dari pola masif yang terjadi pada hampir setiap tahapan, mulai dari verifikasi partai politik yang diwarnai intimidasi, money politic yang massif, penyebaran berita bohong (hoax), kampanye hitam (black campaign) dan negative campaign terus merajalela, keberpihakan penyelenggara pemilu, penggunaan fasilitas negara oleh pejabat publik yang tidak semestinya, akurasi sistem informasi penyelenggaraan pemilu, dan lainnya.

“Potensi kecurangan lainnya, bisa saja terjadi seperti akurasi daftar pemilih tetap (DPT), akurasi logistik, dan akurasi hasil pemungutan dan perhitungan suara. Ini belum diperparah  oleh  masalah-masalah  akut  Pemilu  yang  tidak  pernah  mendapat  penanganan serius seperti partisipasi pemilih yang rendah, warga Negara golput makin meningkat, apatisme  pemilih  makin  menjadi,  dan  menguatnya  politik  identitas,” tutur Jeirry Sumampow, dalam siaran pers yang diterima, Selasa (28/02/2023).

Dia melanjutkan, hal-­-hal  seperti  inilah yang menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan Pemilu, dan hasilnya yang semakin meningkat setiap periode.

Proses dan tahapan Pemilu 2024 masih terus berlangsung efektif hingga 12 bulan ke depan, sampai proses pemungutan suara tahap pertama untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

“Masyarakat masih memiliki kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan Pemilu,” ujarnya.

Untuk mewujudkan Pemilu bersih dan berintegritas, kata dia, sejatinya menjadi komitmen tinggi bagi seluruh stakeholders penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu dan Pemilih, untuk secara bersama-­‐sama mengawal dan memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan bersih.

“Pemilu 2024 adalah ajang pertaruhan kredibilitas dan ketangguhan sebagai Negara dan bangsa yang besar dan kuat,” katanya.

Pemilu juga menumbuhkan harapan besar bagi “terbukanya kembali ruang partisipasi politik” rakyat dan kegairahan kembali lembaga perwakilan yang selama ini dianggap “tenggelam dan mati suri” meskipun diwakilkan oleh beragam platform dan warna partai politik di dalamnya.

Berdasar  pada  fakta-­‐fakta  itu, ditegaskan Jeirry Sumampow, pihaknya yang tergabung dalam Komunitas  Pemilu  Bersih  melihat  untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang bersih, maka dibutuhkan beberapa faktor.

Yakni, pentingnya kesiapan penyelenggara Pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), harus memastikan kembali seluruh kesiapan teknis penyelenggaraan tahapan pemilu agar terhindar dari praktik manipulasi dan korupsi.

“KPU harus menjamin semua jajarannya, baik di KPU Pusat, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, hingga KPPS bekerja profesional sebagai penyelenggara  pemilu.  Bawaslu  sebagai  pengawas  pemilu  harus  lebih  pro-­‐ aktif   dan   seluas-­‐luasnya   membuka   ruang   partisipasi   masyarakat   dalam pengawasan Pemilu,” tuturnya.

Kemudian, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) harus  mengambil posisi terdepan dalam menjamin integritas dan etika penyelenggara, agar kepercayaan publik atas penyelenggaraan Pemilu tetap terjaga.

“Komunitas Pemilu Bersih juga melihat peran dan posisi birokrasi yang cukup penting dalam penyelenggaraan Pemilu. Birokrasi tidak boleh memihak, harus profesional memberikan pelayanan publik dan dilarang menjadi alat pemenangan peserta Pemilu,” jelasnya.

“Sementara itu, di sisi Pemilih, kami Komunitas Pemilu Bersih menghimbau agar masyarakat dan seluruh elemen terkait harus bersinergi untuk mencegah terjadinya praktik money politic (politik uang), penyalahgunaan    kekuasaan, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan tindakan melanggar hukum atau provokatif lainnya, agar terciptanya Pemilu yang bersih, damai, dan berintegritas. Seluruh elemen masyarakat sipil harus mempersiapkan diri  dalam mengawal Pemilu bersih dan berintegritas,” tandas Jeirry Sumampow.***

 

Informasi lebih lanjut :

Jeirry Sumampow (08129948695)

Elizabeth Kusrini (081384697372)

Leli Qomarulaeli (085710966160)

Lucius Karus (082112124987)