Pengunjuk Rasa Dipukuli dan Diinjak-Injak Polisi di Medan, Aktivis Kelompok Cipayung Plus Kecam Tindakan Aparat

Ratusan massa yang tergabung dalam Cipayung Plus Sumatera Utara melakukan aksi di Lapangan Merdeka Medan dan PT Telkom Regional Sumatera, pada Jumat (14/4/2023).

Dalam aksinya mahasiswa yang terdiri dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), ini menuntut agar Erick Thohir mundur dari jabatannya.

Aksi yang semula berjalan dengan tertib menjadi ricuh dikarenakan massa yang sudah di depan pintu masuk, tiba-tiba diserang aparat kepolisian dengan cara membabi buta.

Massa yang tidak melakukan perlawanan pun tetap dipukul dan diinjak-injak bahkan dilempari batu oleh aparat kepolisian.

Dalam rekaman yang beredar di berbagai media, terlihat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Sumatera Utara (DPD GMNI Sumut), Daniel Sigalingging yang berusaha menenangkan kondisi di sebelah Wakapolrestabes Medan, AKBP Yudhi, tiba-tiba ditarik oleh intel berbaju biru, kemudian dipukul hingga jatuh dan diinjak-injak oleh belasan orang personil kepolisian.

Dalam video yang terpisah juga terlihat seorang massa beralmamater merah marun dipukuli hingga tergeletak tak berdaya, dan ditendang oleh personil kepolisian.

Menanggapi kondisi tersebut, Cipayung Plus Sumut mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh aparat Kepolisian Polrestabes Medan.

Daniel Sigalingging mempertanyakan prosedur apa yang dipakai hingga polisi melakukan tindakan jauh dari menjamin Hak Asasi Manusia (HAM).

“Kami sama sekali tidak ada melakukan serangan kepada aparat kepolisian, lalu mereka membabi buta menyerang kami, bahkan beberapa yang berniat menolong pun dipukuli tanpa ampun,” ucap Daniel Sigalingging, Jumat (14/04/2023).

Ketua GMNI Sumut ini juga menyampaikan bahwa belasan massa aksi sempat dirawat intensif di RS Santa Elisabeth Medan untuk mendapatkan perawatan.

“Kami kecam tindakan yang tidak manusiawi ini. Mereka sambil tersenyum dan tertawa menghajar kami seolah suatu yang menyenangkan memukuli mahasiswa,” lanjut Daniel.

Menyikapi kondisi ini Cipayung Plus akan melakukan laporan ke Propam Polda Sumut.

“Kami juga mengundang seluruh media hadir dalam konferensi pers yang akan kami lakukan Sabtu 15 April 2023, semua akan kami beberkan di sana,” tandas Daniel.***