Suara Oposisi – Masyarakat Jayapura tidak mendukung seruan Komite Nasional Papua Barat ( KNPB) yang akan menggelar aksi demonstrasi tolak transmigrasi pada Jumat (15/11/2024).
Tokoh Masyarakat Jayapura Astus Puraro menegaskan bahwa dirinya sebagai Pemuda Indonesia sangat setuju dengan program transmigrasi ini untuk datang di Kabupaten Jayapura.
“Sebab, Kabupaten Jayapura ini membutuhkan orang-orang yang mempunyai softskill sehingga bisa melatih kita punya anak-anak muda yang ada saat ini,” tegas Astus, hari ini.
Menurutnya, masyarakat dan pemuda Jayapura banyak yang pengangguran, dan banyak yang melakukan hal-hal di luar daripada apa yang seharusnya.
“Jadi saya sangat setuju,” katanya.
Dikatakannya, program transmigrasi ini sebenarnya bukan barang baru tapi sudah terjadi di saat proses integrasi Papua masuk ke dalam Indonesia itu satu poin penting terjadi itu pada tahun 1964 sampai 1999.
Hal senada disampaikan Tokoh Adat Edison Awoitauw yang bahwa dengan adanya transmigrasi akan ada pembangunan di wilayahnya Jayapura.
“Masyarakat trans itu tidak hanya dari luar saja tapi juga dari dalam Papua,” sebutnya.
Dia mengaku bahwa mayoritas masyarakat Papua sering salah kaprah dengan apa yang namanya transmigrasi, karena dianggap akan mendatangkan masyarakat dari luar Papua. Padahal bukan mendatangkan masyarakat tapi memindahkan masyarakat.