Cipayung Plus Nyatakan Kawal Pemilu 2024 Agar Berkualitas dan Demokratis

Nasional, Politik54 Dilihat
banner 468x60

Jakarta – Organisasi Kepemudaan Cipayung Plus menyatakan komitmen siap mengawal Pemilu 2024. Cipayung Plus mengatakan akan mengawal Pemilu 2024 agar berjalan transparan, berkualitas, jujur, demokratis dan mengedepankan kepentingan rakyat.

Hal itu dinyatakan Cipayung Plus saat menggelar Diskusi Publik dan Deklarasi Kebangsaan di Rumah Kebangsaan Cipayung Plus, Jalan Hang Lekir V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel) pagi tadi. Acara ini dihadiri para ketua umum dari organisasi mahasiswa di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah(IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi), Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI),Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

banner 336x280

“Pemilihan serentak ini menjadi bukti bahwa Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia harus mampu memaksimalkan dan mengelola momentum ini menjadi ajang pengkonsolidasikan kekuatan politik nasional serta pertarungan gagasan atau programatik sesama para kandidat,” kata Ketua Umum Hikmahbudhi, Wiryawan, kepada wartawan, Sabtu (23/12/2023).

Dia menuturkan konsolidasi kekuatan nasional saat ini diperlukan untuk menghadapi ketidakpastian situasi dunia. Cipayung Plus menekankan Indonesia juga menghadapi tantangan tersendiri di masa yang akan datang.

“Konsolidasi kekuatan nasional sangat dibutuhkan untuk tetap mengutamakan kepentingan rakyat dan bangsa di tengah ketidakpastian global baik secara politik, ekonomi, kesehatan dan perubahan iklim. Serta situasi nasional yang diperhadapkan dengan bonus demografi, Ketimpangan sosial, Kepastian akses kebutuhan dasar serta korupsi yang menjadi momok bagi demokrasi Indonesia,” ucap Wiryawan.

Dia menuturkan pada indeks demokrasi versi Economist Intelligence Unit (EIU),demokrasidi Tanah Air mengalami fluktusi. Pada 2015, indeks demokrasi sempat mencapai angka 7,03.

“Sementara pada tahun 2022 mencapai 6,7. Fluktuasi indeks demokrasi di Indonesia harus didorong pada perbaikan-perbaikan aspek demokrasi dan kualitas demokrasi di Indonesia. Politik yang pragmatis dan transaksional, politik semi dan ilusif, politik tanpa makna, alienasi politik, politik elitis dan tanpa orientasi serta tren golput meningkat menjadi pekerjaan rumah bersama bagi semua elemen dalam dunia politik nasional,” tutur dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PMII Abdullah Syukri menyampaikan keterlibatan anak muda dalam politik sangat strategis. Syukri menyebut di aspek kuantitatif, pemilih milenial berjumlah 33,6 persen dan di aspek kualitatif, aspirasi dan gagasan anak muda kepada perkembangan zaman.

“Aspek kuantitatif bisa dilihat dari data Komite Pemilihan Umum (KPU), di mana telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pemilu 2024 dengan jumlah mencapai 204.807.222 juta pemilih. Dari jumlah pemilih tersebut jika dikelompokkan berdasarkan usia, maka generasi milenial sebagai pemilih terbesar dengan jumlah 66,8 juta atau sekitar 33,60 persen. Sedangkan pemilih dari Generasi Z sebesar 46,8 Juta atau sekitar 22,85 persen,” terang Syukri.

“Jika diakumulasikan dari generasi milenial dan generasi Z berjumlah 113 juta pemilih atau 56,45 persen dari total pemilih. Suara milenial dan Gen Z akan banyak memberikan pengaruh dan efek suara dalam pemilu 2024 dan harus menjadi basis pengorganisiran dan lumbung suara bagi partai politik dan calon presiden,” lanjut dia.

Syukri kemudian melanjutkan, dari aspek kualitas, anak muda Indonesia vokal dalam menyampaikan aspirasi terhadap isu-isu yang berdampak pada masyarakat. Semisal, papar Syukri, isu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, bahkan isu penegakan hukum seperti korupsi hingga isu lingkungan hidup.

“Sementara itu aspek kualitatifnya bisa dilihat bagaimana aspirasi-aspirasi anak muda terhadap perkembangan zaman dengan mendorong politik gagasan sebagai bagian yang tidak terlepaskan dari momentum pemilu 2024. Aspirasi politik gagasan ini bisa dilihat bagaimana anak muda mendorong dan menyuarakan kepentingan akses kebutuhan dasar, persoalan korupsi, lingkungan hidup, lapangan pekerjaan serta tingkat kebahagiaan menjadi aspirasi anak muda,” ungkap dia.

“Aspirasi-aspirasi anak muda ini tidak hanya menjadi aspirasi semata saja, tetapi harus menjadi bagian dari program perjuangan politik dalam momentum Pemilu 2024,” sambung dia.

Oleh sebab itu baik Syukri, Wiryawan serta tujuh ketua organisasi mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Cipayung Plus menyatakan sikap dalam Pemilu 2024. Berikut poin-poin sikap Cipayung Plus:

1. Pemilu 2024 harus dijadikan sebagai momentum pertarungan gagasan atau programatik untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia baik dalam kehidupan global maupun nasional.

2. Pemilu 2024 harus mengutamakan kepentingan rakyat, bangsa dan negara dalam platform persatuan nasional untuk meminimalisir polarisasi politik dalam proses maupun pasca-pemilu.

3. Mendorong komitmen para calon presiden dan wakil presiden serta partai politik untuk memposisikan kaum muda bukan hanya sebagai obyek tetapi subyek politik dengan membuka ruang seluas – luasnya di dalam ruang kekuasaan jika memenangkan pertarungan pemilu 2024.

4. Mendorong komitmen para capres – cawapres, Anggota Legislatif dan kepala daerah untuk mengatasi persoalan yang dihadapi kaum muda seperti akses Pendidikan & Kesehatan, Biaya tempat tinggal yang terjangkau, Pembukaan lapangan kerja seluas – luasnya, pendapatan yang memadai, Respon atas perubahan iklim dan mengatasi persoalan korupsi.

5. Berkomitmen untuk mendorong dan mengawal pemilu 2024 agar tetap berjalan dengan berkualitas, Transparan dan Demokratis, Damai, Jujur dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat, Bangsa dan negara.

6. Mendorong netralitas TNI – POLRI dan aparatur negara lainnya untuk menjaga stabilitas politik pada momentum pemilu 2024.

banner 336x280